Friday, 18 November 2016

Sistem Proteksi Listrik



Proteksi Untuk Keselamatan Listrik

Proteksi untuk keselamatan
   Proteksi untuk keselamatan menentukan persyaratan terpenting untuk melindungi manusia, ternak dan harta benda. Proteksi untuk keselamatan selengkapnya meliputi:
  1. Proteksi dari kejut listrik .                          
      2. Proteksi dari efek termal 
      3. Proteksi dari arus lebih .
      4. Proteksi dari tegangan lebih, khususnya akibat petir
      5.  Proteksi dari tegangan kurang.
      6. Pemisahan dan penyakelaran.

    Tindakan proteksi dapat diterapkan pada seluruh instalasi, pada sebagian instalasi atau pada suatu perlengkapan.

1. Proteksi kejut listrik
         Proteksi dari kejut listrik harus diberikan dengan penerapan tindakan yang sesuai, yang berupa:
         Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal, maupun proteksi dari sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan
         Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal
         Proteksi dari sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan


Jenis Bahaya Listrik
1. Bahaya sentuh langsung
  Sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik – (3.4)
  Cara Mengatasi
Proteksi dengan isolasi bagian aktif – (3.4.1)
Proteksi dengan penghalang atau selungkup – (3.4.2)
Proteksi dengan rintangan – (3.4.3)
Proteksi dengan penempatan diluar jangkauan – (3.4.4)
Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa – (3.4.5)
Proteksi penghalang / selungkup
Kode IP (International Protection)
Mengacu IEC 529,1989.
Kode IP adalah sistem kode untuk menunjukan tingkat proteksi yang diberikan oleh selungkup dari sentuh langsung ke bagian yang berbahaya, dari benda asing padat, air dan untuk memberikan informasi tambahan dalam hubungannya dengan proteksi tersebut.
Susunan Kode IP
Huruf Kode 
 (international Protection)
Angka karakteristik pertama
  (0-6 atau huruf X)
Angka karakteristik kedua
  (0-8) atau huruf X)
Huruf tambahan opsional
  (huruf A,B,C,D)
Huruf suplemen (Opsional)
  (Huruf H, M, W)
Jika angka karakteristik pertama tidak dipersyaratkan diganti huruf X atau XX jika kedua angka dihilangkan
Huruf tambahan / suplemen dapat dihilangkan tanpa penggantian
Jika digunakan lebih dari satu huruf suplemen, maka harus diterapkan urutan abjad

2.Bahaya sentuh tidak langsung – (3.5)
  Sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi
 
  Syarat:
Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
SISTIM PROTEKSI
Sentuh tidak langsung – (3.5.2.1)
a.Proteksi dengan pemutus suplai secara otomatis
b.Proteksi dengan penggunaan kelas II atau dengan isolasi ekivalen
c.Proteksi dengan lokasi tidak konduktif
d.Proteksi dengan ikatan penyama potensial lokal bebas bumi
e.Proteksi dengan separasi listrik
SISTIM PROTEKSI
a.Proteksi dengan pemutus suplai secara otomatis – (3.7)
  Tindakan umum
Pemasangan gawai proteksi yang dapat memutus suplai ke sirkuit tdk lebih dari 5 dtk
Pembumian
Sistim pembumian pengaman
üMembumikan sistim listrik di sumbernya
üMembumikan BKT perlengkapan dan BKT instalasi
Sistem Distribusi
1  Karakteristik sistem distribusi terdiri atas:
  a)  Jenis sistem penghantar aktif.
  b)  Jenis pembumian sistem.
2  Jenis sistem penghantar aktif
a)  Sistem a.b. :
  1)  Fase tunggal 2 kawat
  2)  Fase tunggal 3 kawat
  3)  Fase dua 3 kawat
  4)  Fase dua 5 kawat
  5)  Fase tiga 3 kawat
  6)  Fase tiga 4 kawat
b)  Sistem a.s. :
  -   2 kawat
  -   3 kawat
 

      Kode yang digunakan mempunyai arti sebagai berikut :
  Huruf pertama – Hubungan sistem tenaga listrik ke bumi.
  T =  hubungan langsung satu titik ke bumi.
  I  =  semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans.
  Huruf kedua – Hubungan BKT instalasi ke bumi.
  T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, yang tidak tergantung pembumian setiap titik tenaga listrik.
  N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang dibumikan dari sistem tenaga listrik (dalam sistem a.b. titik yang dibumikan biasanya titik netral, atau penghantar fase jika titik netral tidak ada).
  Huruf berikutnya (jika ada) – Susunan penghantar netral dan penghantar proteksi.
  S =  fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari saluran yang dibumikan (atau dalam sistem a.b., fase yang dibumikan).
  C =  fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal (penghantar PEN).

Sistem TN

Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi.
Ada tiga jenis sistem TN  sesuai dengan susunan penghantar netral dan penghantar proteksi yaitu sebagai berikut :
  a)  Sistem TN-S : Di mana digunakan penghantar proteksi terpisa
             di seluruh sistem (lihat Gambar 3.5-1).
  b)  Sistem TN-C-S : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi
             tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem
  c)  Sistem TN-C : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi
             tergabung dalam penghantar tunggal di seluruh sistem

Sistem TN-S
Penghantar Netral dan penghantar Proteksi  terpisah di seluruh sistem
Sistem TN-S
Penghantar Fase yang dibumikan dan penghantar Proteksi terpisah di seluruh sistem
Sistem TN-C-S
Fungsi netral dan  proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem

SISTIM PROTEKSI
d.Proteksi dengan separasi listrik
  Adalah suatu tindakan proteksi dengan memisahkan sirkit perlengkapan listrik dari jaringan sumber dengan menggunakan transformator pemisah atau motor generator – (3.11)
  Sistim ini hanya akan efektif selama dalam sirkit sekunder tidak terjadi gangguan bumi.
  Sirkit sekunder adalah sirkit sekunder dari transformator pemisah atau sirkit generator dari motor generator.
  Tegangan jaringan yang diizinkan max. 500 volt.

No comments:

Post a Comment