Proteksi Untuk Keselamatan Listrik
Proteksi untuk keselamatan
Proteksi untuk keselamatan menentukan persyaratan terpenting untuk melindungi manusia, ternak dan harta benda. Proteksi untuk keselamatan
selengkapnya meliputi:
- Proteksi dari kejut listrik .
2. Proteksi dari efek termal
3. Proteksi dari arus lebih .
4. Proteksi dari tegangan lebih, khususnya
akibat petir
5. Proteksi dari tegangan kurang.
6. Pemisahan dan penyakelaran.
Tindakan proteksi dapat diterapkan pada
seluruh instalasi, pada sebagian instalasi atau pada suatu perlengkapan.
1. Proteksi kejut listrik
Proteksi
dari kejut listrik harus diberikan dengan penerapan tindakan yang sesuai, yang
berupa:
Proteksi
dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal, maupun proteksi dari
sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan
Proteksi
dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal
Proteksi
dari sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan
Jenis Bahaya Listrik
1. Bahaya sentuh langsung
Sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik – (3.4)
Cara Mengatasi
–Proteksi dengan isolasi bagian aktif – (3.4.1)
–Proteksi dengan penghalang atau selungkup – (3.4.2)
–Proteksi dengan rintangan – (3.4.3)
–Proteksi dengan penempatan diluar jangkauan – (3.4.4)
–Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa – (3.4.5)
Proteksi penghalang / selungkup
Kode IP (International Protection)
Kode IP (International Protection)
Mengacu IEC 529,1989.
Kode IP adalah sistem kode untuk menunjukan tingkat proteksi yang diberikan oleh selungkup dari sentuh langsung ke bagian yang berbahaya, dari benda asing padat, air dan untuk memberikan informasi tambahan dalam hubungannya dengan proteksi tersebut.
Susunan Kode IP
Huruf Kode
(international Protection)
Angka karakteristik pertama
(0-6 atau huruf X)
Angka karakteristik kedua
(0-8) atau huruf X)
Huruf tambahan opsional
(huruf A,B,C,D)
Huruf suplemen (Opsional)
(Huruf H, M, W)
Jika angka karakteristik pertama tidak dipersyaratkan diganti huruf X atau XX jika kedua angka dihilangkan
Huruf tambahan / suplemen dapat dihilangkan tanpa penggantian
Jika digunakan lebih dari satu huruf suplemen, maka harus diterapkan urutan abjad
2.Bahaya sentuh tidak langsung – (3.5)
Sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi
Syarat:
–Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
–Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
–Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
SISTIM
PROTEKSI
Sentuh tidak langsung – (3.5.2.1)
a.Proteksi dengan pemutus suplai secara otomatis
b.Proteksi dengan penggunaan kelas II atau dengan isolasi ekivalen
c.Proteksi dengan lokasi tidak konduktif
d.Proteksi dengan ikatan penyama potensial lokal bebas bumi
e.Proteksi dengan separasi listrik
SISTIM PROTEKSI
a.Proteksi dengan pemutus
suplai secara otomatis – (3.7)
Tindakan umum
–Pemasangan gawai proteksi yang dapat memutus
suplai ke sirkuit tdk lebih dari 5 dtk
–Pembumian
–Sistim pembumian pengaman
üMembumikan sistim listrik di sumbernya
üMembumikan BKT perlengkapan dan BKT instalasi
Sistem Distribusi
1 Karakteristik
sistem distribusi terdiri atas:
a) Jenis
sistem penghantar aktif.
b) Jenis
pembumian sistem.
2 Jenis sistem
penghantar aktif
a) Sistem a.b. :
1) Fase
tunggal 2 kawat
2) Fase
tunggal 3 kawat
3) Fase
dua 3 kawat
4) Fase
dua 5 kawat
5) Fase
tiga 3 kawat
6) Fase
tiga 4 kawat
b) Sistem a.s. :
- 2
kawat
- 3
kawat
Kode yang digunakan mempunyai arti
sebagai berikut :
Huruf pertama – Hubungan sistem tenaga
listrik ke bumi.
T = hubungan
langsung satu titik ke bumi.
I = semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau
satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans.
Huruf kedua – Hubungan BKT instalasi ke
bumi.
T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi,
yang tidak tergantung pembumian setiap titik tenaga listrik.
N = hubungan listrik langsung BKT ke titik
yang dibumikan dari sistem tenaga listrik (dalam sistem a.b. titik yang
dibumikan biasanya titik netral, atau penghantar fase jika titik netral tidak
ada).
Huruf berikutnya (jika ada) – Susunan penghantar
netral dan penghantar proteksi.
S = fungsi
proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari
saluran yang dibumikan (atau dalam sistem a.b., fase yang dibumikan).
C = fungsi
netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal (penghantar PEN).
Sistem TN
Sistem
tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi
dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi.
Ada tiga
jenis sistem TN sesuai dengan susunan
penghantar netral dan penghantar proteksi yaitu sebagai berikut :
a) Sistem
TN-S : Di mana digunakan penghantar proteksi terpisa
di seluruh sistem (lihat Gambar
3.5-1).
b) Sistem
TN-C-S : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi
tergabung dalam penghantar tunggal
di sebagian sistem
c) Sistem
TN-C : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi
tergabung dalam penghantar tunggal
di seluruh sistem
Sistem TN-S
Penghantar Netral dan
penghantar Proteksi terpisah di seluruh
sistem
Sistem TN-S
Penghantar Fase yang dibumikan dan penghantar Proteksi terpisah di seluruh sistem
Penghantar Fase yang dibumikan dan penghantar Proteksi terpisah di seluruh sistem
Sistem TN-C-S
Fungsi netral dan proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem
Fungsi netral dan proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem
SISTIM PROTEKSI
d.Proteksi dengan separasi listrik
Adalah suatu tindakan proteksi dengan memisahkan sirkit perlengkapan listrik dari jaringan sumber dengan menggunakan transformator pemisah atau motor generator – (3.11)
Sistim ini hanya akan efektif selama dalam sirkit sekunder tidak terjadi gangguan bumi.
Sirkit sekunder adalah sirkit sekunder dari transformator pemisah atau sirkit generator dari motor generator.
Tegangan jaringan yang diizinkan max. 500 volt.
No comments:
Post a Comment